Perum Bulog terus meluaskan distribusi beras dalam program Stabilisasi Suplai dan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Gayo Lues, Aceh. Program ini tidak cuma diprioritaskan pada operasi pasar terbuka, tapi juga mengarah warga rawan di daerah-daerah terasing yang riskan pangan. Sampai akhir Juli 2025, sekitar 200 ton beras sudah dipersiapkan untuk memberikan dukungan program itu
Pimpinan Cabang Bulog Aceh Tenggara, Fahmi Siregar, menerangkan jika program SPHP yang jalan mempunyai dua peranan khusus: menolong memantapkan harga beras di pasar dan memberi jala pengaman sosial untuk masyarakat berpendapatan rendah.
“Program SPHP ini menjadi jala pengaman paling akhir warga kita. Kontribusi beras bukan hanya mencapai wilayah padat, tetapi juga desa-desa terasing. Kita alirkan setahap, sama sesuai peta distribusi dan data dari Kementerian Sosial,” tutur Fahmi, Rabu (30/7).
Menurut dia, distribusi telah dilaksanakan ke delapan sampai sembilan kecamatan di Gayo Lues. Pendistribusian terus akan bersambung dengan setahap untuk mencapai semua daerah yang masuk dalam perincian fokus.
Akan tetapi, Fahmi menambah jika distribusi beras SPHP ke pasar tradisionil belum bisa dilaksanakan dalam kurun waktu dekat. Sekarang ini, Bulog tetap lakukan tahapan klarifikasi pada beberapa pasar yang dipandang penuhi persyaratan sebagai titik pendistribusian.
“Distribusi ke pasar umum belum dilaksanakan. Kita masih klarifikasi pasar tradisionil mana yang penuhi persyaratan untuk pendistribusian SPHP. Kemudian usai, baru kita turunkan secara langsung ke beberapa pasar,” terangnya.
Bulog mengharap program ini bisa meredam pergerakan naiknya harga beras sekalian menolong keperluan primer warga di tengah-tengah fluktuasi ekonomi. Penerapan distribusi dilaksanakan menggamit pemda dan piranti dusun supaya pendistribusian jalan pas target.
Program SPHP sendiri adalah sisi dari taktik nasional dalam hadapi penekanan inflasi pangan dan menjaga daya membeli warga, khususnya mendekati musim paceklik dan kekuatan pergolakan harga karena masalah rantai suplai.