Dalam rencana mengingati Hari Sungai Nasional, Unit Aktivitas Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (UKM PA-LH) Gainpala UIN Ar-Raniry Banda Aceh melakukan Ekspedisi Arus Deras “Lintasi Tripa 2025”.
Aktivitas ini melawan beberapa peserta untuk telusuri saluran Sungai Tripa sepanjang 100 km (km), dari Dusun Rerebe di Kabupaten Gayo Lues sampai ke Dusun Gunong Cut di Kabupaten Nagan Raya.
“Ekspedisi ini bukanlah sekedar penjelajahan fisik, tetapi bentuk riil perhatian pada kelestarian sungai sebagai urat nadi kehidupan,” kata Koordinator Pengarungan Ekspedisi Lintasi Tripa 2025, T Mundasir, ke Serambinews.com, Minggu (27/7/2025).
Mundasir menjelaskan, ekspedisi yang ditarget berjalan sepanjang 10 ini hari, yaitu dari 21 sampai 30 Juli 2025, memprioritaskan beberapa nilai pelestarian, kebersama-samaan, dan cinta lingkungan.
Sepanjang perjalanan, lanjut ia, beberapa anggota hadapi medan yang bervariatif dimulai dari arus deras, jeram-jeram berlebihan, sampai teritori rimba gambut tripa yang alami.
Walau demikian, semangat untuk menelusuri dan mendidik warga mengenai keutamaan menjaga ekosistem sungai harus terus berkobar.
“Lintasi Tripa tidak cuma sekedar ekspedisi, tetapi juga tindakan riil mengingati Hari Sungai Nasional. Kami ingin warga menyaksikan secara langsung jika sungai ialah sumber kehidupan yang perlu dijaga bersama,” terangnya.
Selanjutnya, dia mengutamakan, jika aktivitas ini menjadi momen mendidik. Di mana aktivitas ini ikut ditolong dari delegasi Pencinta Alam Tarantula Kampus Teuku Umar, Meulaboh dan Pencinta Alam Macopala IAIN Langsa.
Sepanjang ekspedisi, team lakukan pengamatan ekologis di sejumlah titik, mendokumenkan keadaan sekitar lingkungan sungai, dan mensosialisasikan keutamaan konservasi wilayah saluran sungai (DAS) ke warga lokal yang dijumpai sepanjang lajur.
“Ekspedisi ini diharap menjadi ide untuk angkatan muda yang lain agar semakin peduli pada alam, terutama ekosistem sungai yang sekarang makin terancam oleh beragam kegiatan manusia,” ujarnya.